Tangerang, channeltvone.com - Muhammad Rizal Anggota Komisi IX DPR RI menggandeng BKKBN Banten menggelar kegiatan sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) program bangga kencana bersama masyarakat binong Kabupaten Tangerang.
Kegiatan sosialisasi tersebut di gelar di rumah Joglo Dian Mustika Kabupaten Tangerang, Senin, (23/10/2023). Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat terutama para kader Posyandu dan PKK Kelurahan Binong dan Legok Kabupaten Tangerang, dan peserta sangat antusias menghadiri kegiatan tersebut.
Hadir sebagai narasumber Kepala Perwakilan BKKBN Banten Drs H. Napis MM, dan dari Dinas Pengedalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang ibu Dewiyanti beserta timnya.
Muhammad Rizal mengatakan kegiatan sosialisasi ini dalam rangka mengedukasi masyarakat dengan memberikan ilmu tentang wawasan pencegahan stunting dan melakukan pola hidup yang sehat kepada masyarakat, agar generasi masa depan menjadi generasi yang kuat, hebat dan emas.
"Pencegahan stunting itu di mulai dari hulunya, yaitu semenjak menjadi calon pengantin (Catin), lalu saat Ibu kondisi hamil sampai melahirkan. Selanjutnya hingga saat proses pertumbuhan anak, ini semua kita harus perhatikan," terang Muhammad Rizal Politisi PAN asal daerah pemilihan Banten III, Tangerang Raya.
Rizal menyampaikan bahwa mencegah stunting ada beberapa faktor, pertama pola asuh anak harus benar, dan anak pun harus diberikan asupan gizi makanannya yang sesuai dengan umurnya.
Selain itu, Rizal mengingatkan masyarakat untuk mengikuti sesuai program BKKBN yaitu tidak terlalu muda melahirkan, tidak terlalu tua mengandung, tidak terlalu banyak anak, dan tidak terlalu sering melahirkan.
"Target kedepan tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara yang besar, negara yang hebat, kuat, sejahtera, maka dari itu kita harus mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cerdas, hebat dan kuat. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat semuanya," ungkap Rizal.
"Semoga apa yang saya perjuangkan dan lakukan dapat bermanfaat untuk masyarakat, sehingga masyarakat kita semakin baik kesehatannya dan masyarakat kita bahagia dan sejahtera," harapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Banten Drs H. Napis mengatakan bahwa secara nasional data status gizi di Indonesia mencapai 24,4 persen, dan pemerintah mempunyai target di tahun 2024 bisa menurunkannya di angka 14 persen.
"BKKBN mengajak semua pihak di masyarakat untuk bersama - sama bergerak mencegah stunting, agar program pemerintah dapat berjalan dan tepat sasaran. Dan juga di support oleh Komisi IX bapak haji Muhammad Rizal," ujarnya.
"Masyarakat harus tau apa itu stunting, tahu dampaknya, tahu penyebabnya dan tahu bagaimana cara mencegahnya dan itu jauh lebih penting sekali, dan masyarakat pun harus tau tata kelola untuk meningkatkan gizi masyarakat dan itu penting sekali," jelasnya.
Ia menjelaskan langkah-langkah sosialisasi seperti ini untuk melakukan percepatan penanganan stunting, untuk mencegah supaya tidak ada stunting baru, sehingga terciptanya zero stunting.
"Semoga kita bisa mencegah stunting baru, zero news stunting, yang sudah stunting kita perbaiki kualitas hidupnya, agar menjadi lebih baik," ungkapnya.
Ditempat yang sama Dewiyanti dari DPPKB Kabupaten Tangerang mengatakan stunting itu adalah gagalnya pertumbuhan perkembangan anak balita di bawah umur 5 tahun. Karena adanya gangguan gizi kronis dan penyakit infeksi berulang (kronis), ditandai dengan tinggi badan yang kurang normal.
"Maka dari itu orang tua harus memberikan asupan gizi yang berprotein untuk anak balitanya. Seperti telur rebus, daging, ikan, sayuran dan buah. agar anak-anak kita menjadi sehat dan cerdas," jelasnya.
Selain itu perhatikan gizi seribu hari pertama anak, peran orang tua untuk mencegahnya, dengan memberikan ASI eksklusif dan imunisasi. Dan lakukan pemeriksaan rutin di puskesmas. Selain itu menggunakan akses sanitasi dan jaga kebersihan, serta aktif minum tablet tambah darah. Rill/Red